Bab
2
Keanekaragaman Bangsa Indonesia dan Potensi Konflik
Pendahuluan
Indonesia adalah negara yang kaya
akan sumber daya alam dan memiliki keberagaman suku,agama,ras,budaya dan bahasa
daerah. Indonesia meliliki lebih dari 300 suku bangsa. Dimana setiap suku
bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Suku bangsa merupakan bagian dari suatu negara. Dalam setiap suku bangsa
terdapat kebudayaan yang berbeda-beda.selain itu masing-masing suku bangsa juga
memiliki norma sosial yang mengikat masyarakat di dalamnya agar taat dan
melakukan segala yang tertera didalamnya. Setiap suku bangsa di Indonesia
memiliki norma-norma sosial yang berbeda-beda. Dalam hal cara pandang terhadap
suatu masalah atau tingkah laku memiliki perbedaan. Ketika terjadi pertentangan
antar individu atau masyarakat yang berlatar belakang suku bangsa yang
berbeda,mereka akan mengelompok menurut asal-usul daerah dan suku
bangsanya (primodialisme). Itu menyebabkan pertentangan atau
ketidakseimbangan dalam suatu Negara (disintegrasi). Secara umum,
kompleksitas masyarakat majemuk tidak hanya ditandai oleh perbedaan-perbedaan
horisontal, seperti yang lazim kita jumpai pada perbedaan suku, ras, bahasa,
adat-istiadat, dan agama. Namun, juga terdapat perbedaan vertikal, berupa
capaian yang diperoleh melalui prestasi (achievement). Indikasi
perbedaan-perbedaan tersebut tampak dalam strata sosial ekonomi, posisi
politik, tingkat pendidikan, kualitas pekerjaan dan kondisi permukiman.
Sedangkan perbedaan horisontal
diterima sebagai warisan, yang diketahui kemudian bukan faktor utama dalam
insiden kerusuhan sosial yang melibatkan antarsuku. Suku tertentu bukan
dilahirkan untuk memusuhi suku lainnya. Bahkan tidak pernah terungkap dalam
doktrin ajaran mana pun di Indonesia yang secara absolut menanamkan permusuhan
etnik.
Sementara itu, dari
perbedaan-perbedaan vertikal, terdapat beberapa hal yang berpotensi sebagai
sumber konflik, antara lain perebutan sumberdaya, alat-alat produksi dan akses
ekonomi lainnya. Selain itu juga benturan-benturan kepentingan kekuasaan,
politik dan ideologi, serta perluasan batas-batas identitas sosial budaya dari
sekelompok etnik. Untuk menghindari diperlukan adanya konsolidasi antar
masyarakat yang mengalami perbedaan. Tetapi tidak semua bisa teratasi hanya
dengan hal tersebut. Untuk menuju integritas nasional yaitu keseimbangan antar
suku bangsa diperlukan toleransi antar masyarakat yang berbeda asal-usul
kedaerahan. Selain itu faktor sejarah lah yang mempersatukan ratusan suku
bangsa ini. Mereka merasa mempunyai nasib dan kenyataan yang sama di masa lalu.
Kita mempunyai semboyan Bhineka Tunggal Ika. Yaitu walaupun memiliki banyak
perbedaan,tetapi memiliki tujuan hidup yang sama. Selain itu,pancasila sebagai
idiologi yang menjadi poros dan tujuan bersama untuk menuju integrasi,kedaulatan
dan kemakmuran bersama.
Pembahasan
Perjuangan
Bersenjata untuk mempertahankan kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17
Agustusn 1945 tidak secara otomatis menjadikan Indonesia terlepas
dari belenggu kolonialisme. Hal itu disebabkan karena Belanda mencoba menanam
kembali pengaruhnya di Indonesia. Dalam rangka menegahkan dan mempertahankan
kemerdekaannya, bangsa Indonesia berjuang dengan dua cara, yaitu kekuatan
senjata dan diplomatis. Kedua cara tersebut saling mendukung dan
melengkapidalam rangka mempertahankan raungan dari sekutu dan NICA.
Pada tanggal 15 September 1945, sekutu
mendaratkan tentaranya di Tanjung Priok yang disusul dengan pendaratan tentara
sekutu yang dipimpin oleh W.R. Paterrson. Untuk menjalankan tugas di Indonesia,
sekutu membentuk AFNEI denagn panglimanya Letjend Sir Philip Christison yang
membawahi 3 pasukan divisi, yaitu divisi Jakarata, Surabaya, dan Sumatra.
Tugas
AFNEI:
1) Menerima
kekuasaan dari Jepang
2) Membebaskan
tawan perang dan interniran sekutu
3) Melucuti
dan mengumpulkan tentara Jepang kemudian dipulnagkan ke negaranya
4) Menegahkan
dan mempertahankan keadaan damai kemudian diseahkan kepada pemerintah sipil
5) Menghimpun
peperangan dan menuntut pejahat perang
Kedatangan sekutu di Indonesia awalnya
diterima dengan baik oleh pemerintah dan rakyat Indonesia. Ternyata kedatangan
sekutu diboncengi NICA, hal ini yang menimbulkan berbagai macam pertempuran di
berbagai kota menghadapi tentara jepang dan sekutu bahwa setelah jepang
menyerah kepada sekutu pada diduduki sampai kedatangan pasukan sekutu di daerah
tersebut termasuk Indonesia. Jepang berusaha menghalangi bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam BKR
berusaha melucuti senjata pasukan Jepang dengan alasan:
1) Mendapatkan
senjata untuk mempertahankan kemerdekaan
2) Agar
senjata pasukan Jepang tidak jatuh ke tangan Belanda
3) Agar
pasukan Jepang tidak menyerang demi mempertahankan “status quo” .
Tekad perjuangan kaum muda yang
tergabung dalam p”Komite van aksi” mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan
pelucutan senjata sehingga terjadi pertempuran-pretempuran di berbagai kota
antara rakyat Indonesia dengan Jepang sendiri.
· Di Jakarta
Tanggal 19 September 1945 berlangsung
rapat umum di lapangan IKADA. Rapat yang dipimpin presiden soekarno tersebut
mendapat ancaman dari tentara jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa
denagan tndajkan jepang tersebut sehingga menterang gudang persenjataan di
Cilandak Jakarta.
· Di Semarang
Tanggal 15-20 Oktober 1945 terjadi
pertempuran antara pejuang Indonesia dengan pasukan Jepang yang dikenal
“pertempuran lima hari di Semarang”.
· Di Surakarta
Maras kenpetai Jepang dikepung oleh
rakyat, sehingga menimbulkan pertempuran seorang pemuda yang bernama Arifin
gugur dalam pertempuran itu. Pertempuran rakyat Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan juga berhadapan dengan pasukan sekutudan Belanda seperti peristiwa
sebagai berikut:
Pertempuran Surabaya (10 November 1945) :
Pertempuran Surabaya yang dikenal
dengan sebutan peristiwa 10 november berawal dari tewasnya Brigjend
Mallaby(komando tentara Inggris) digedung internatio Surabaya. Akibat peristiwa
ini tanggal 9 november 1945 mayjend E.C. monseg( pengganti Mallaby)
mengeluarkan ultimatum yang isinya semua pimpinan Indonesia termasuk pimpinan
pergerakan, pemuda,polisi, dan petugas radio harus melapor dalam batas waktu
pukul 18:00 pada tanggal 19 november 1945. Gubernur Suryo dan seluruh rakyat
Surabaya menlak ultimatum bahkan mempersiapkan diri untuk peang melawan sekutu.
Akhirnya tanggal 10 november 1945, pasukan Inggris mulai melancarkan serangan
dari darat, laut, udara. Pertempuran dahsyat ini diperingati sebagai
hari pahlawan.
Pertempuran Ambarawa (21 november 1945) :
Pada tanggal 20 november 1945,pasukan
sekutu dibawah pimpinan bethel mendarat di semarang kemudian di \teruskan ke
magelang dengan tujuan membebaskan pasukan sekutu yang ditawan di Magelang dan
Ambarawa. Akibatnya terjadi insiden pertempuran, dibawah pimpinan kolonel
Sudirman( panglima divisi Banyumas), Ambarawa berhasil direbut pada tanggal 15
December 1945. Untuk memperingati peritiwa itu dibangunlahmonumen “palagan
ambarawa” dan tanggal 15 December di peringati sebagai hari infanteri.
Pertempuran Medan Area :
Tanggal 9 oktober 1945 sekutu mendarat
di medan. Pertempuran ini meletus tanggal 13 Oktober 1945 antara sekutu dibawah
brigjend T.E.D Kelly melawan TKR. Sebelumnya NICA telah tiba di Sumatra yang
dipimpin westerling. Hal ini menimbulkan bentrokan.
sekutu melancarkan serangan ke seluruh Medan yang mengakibatkan
jatuh korban jiwa dua belah pihak
Bandung Lautan Api :
Tentara sekutu menyarankan kepada
rakyat agar menyerahkan seluruh senjata yang diperoleh dari tangan jepang.
Tanggal 21 november 1945 paukan sekutu mengultimatum agar Bandung bagian utara
dikosongkan. Rakyat Bandung tidak mengindahkan ultimatum tersebut namu TRI
Bandgung menerima perintah dari Jakarta namun sebelum meninggalkan kota
mengadakan penyerangan dan membumihanguskan Bandung selatan. Tujuan agar
tempat-tempat strategis tidak dapat digunakan ole sekutu.
Pertempuran Margarana, Bali (29 november 1946) :
Pada tanggal 8 Maret 1946 Belanda mendaratkan
psukannya di Bali. Belanda berusaha untuk memecah belah bangsa dengan cara
memprakarsai dengan bedirinya indonesi timur. Hal ini menimbulkan perlawanan
rakyat bali yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Raid an Belanda mendatangkan
pasukan dari Nusa tenggara Barat. I Gusti Ngurah Rai memerintahkan rakyatnya
untuk melakukan perang puputan ( perang habis-habisan) di margarana.
Perjuangan
Diplomasi :
Secara umum perjuangan bngsa Indonesia
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan melalaui dua cara, yaitu perjuangan
secara fisik ataupun perjuangan bersenjata dan juga melalui
perundingan-perundingan. Ada beberapa perundingan yang dilakukan Indonesia
dengan Belanda yang difasilitasi oleh dunia Internasional.
Perundingan-perundingan trsebut antara lain:
1. Perundingan
linggarjati :
Kontak senjata yang terjadi antara
pejuang dengan tentara sekutu dan juga diboncengi oleh NICA, telah menimbulkan
banyak korban. Melihat kondisi tersebut para pemimpin dari kedua belah pihak
akhirnya berupaya mencari jalan damai menyalesaikan perselisihan tersebut.
Setelah beberapa perundingan mengalami kegagalan, kedua belah pihak bertemu
kembali dalam perundinagn linggarjati sehingga dikenal dengan perjanjian
linggarjati.
2. Agresi Milter Belanda I
Perjanjian linggarjati bukan merupakan
jalan perdamaian antara dua belah pihak. Bahkan hubungan antara RI dan Belanda
justru semakin memburuk. Belanda taernyata hanya memanfaatkan perundingan
tersebut sebagai upaya untuk memperkuat diri dengan menambah jumlah pasukan.
Belanda pun akhirnya berupaya untuk mengingkari perjanjian dengan mengajukan
tuntutan yang memberatkan Indonesia. Pokok-pokok tuntutan Belanda yaitu:
Ø Membentuk
pemerintahan ad interim bersama
Ø Mengeluarkan
mata uang bersama
Ø Indonesia
harus mengirim beras ke daerah-daerah yang diduduki belanda
Ø Adanya
“gandarmeirie” yaitu pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga dapat
masuk ke wilayah RI.
Penolakan belanda terhadap tuntutan
belanda tersebut akhirnya dijadikan alasan oleh belanda untuk menyatakan tidak
terikat lagi dengan perjanjian linggat\rjati. Sikap tersebut kemudian
dilanjutkan dengan mengadakan serangan terhadap Ri pada tanggal 21 juli 1947
yang kemudian kita sebut dengan agresi militer balanda I.
Agresi
militer belanda I ini mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit dari dunia
internasional berkaitan dengan abresi itu yaitu:
Ø Australia
dan India bereaksi keras serta mendesak dewan keamanan PBB segera membahas
masalah ini.
Ø Negara-negara
arab menjadi mantap nuntuk mengakui kedaulatan kepada RI secar de jure.
Ø Palang
merah Malaya dan india mengirimkan bantuan obat-obatan yang dikirim lewat
pesawat Dakota dari singapur namun pesawat tersebut jatuh oleh
balanda di Yogyakarta
Ø Mesir
mengecam tindakan belanda dan dianggap sebagai ancaman perdamaian dunia.
3.
Perjanjian
renville
Tindak lanjut dari terbentuknya KTN
maka segera dilakukan perundingan antara Indonesia –belanda diatas sebuah kapal
milik amerika serikat yang bernama USS Renville pada tanggal 8 december 1947.
Dalam dalam perundingan ini anggota delegasi belanda didomonasi oleh
orang-orang Indonesia yang pro Belanda. Hal ini menunjukan belanda masi tetap berkeinginan
menguasai Indonesia dengan politik adu domba.
Perundingan
renville dilakukan pada tanggal 8 december 1942 sampai 17 januari 1948. Pokok
isi dari perundingan tersebut yaitu:
Ø Belanda
tetap berdaulat atas wilayah RI sampai kedaulatannya di serahkan kepada RIS
yang segera dibentuk RIS yang kedua
Ø RIS
sejajar dengan Belanda dalam UNI Indonesia-Belanda
Ø Republic
Indonesia merupakan Negara bagian RIS
Ø Pasukan
republic Indonesia yang berada di daera kantong harus ditarik ke wilayah RI.
Daerah kantong adalah daera yang berada dibalekang garis van mook.
4.
Agresi
militer belanda II dan pembentukan PDR RI
Krisis politik dan keamanan di Indonesia
akibat pemberontakan PKI dimanfaatkan oleh belanda untuk kembali menekan
Indonesia. Pada tanggl 18 december 1948 belanda secara sepihak membatalkan
persetujuan genjatan senjata sekaligus menyatakan tidak terikat pada
hasil-hasil renville dan pada tanggal 19 december 1948 belanda melancarkan
aagresi militer belanda yang kedua dengan menyerbu ibukota repblik Indonesia
Yogyakarta. Lapangan udara maguwo harjo Yogyakarta diserbu pasukan belanda
bahkan kota Yogyakarta dengan mudah dikuasai.
Presiden soekarno-moh.hatta memilih
ditawan oleh belanda kemudian diasingkan ke Bangka. Para anggota cabinet
bnerinisiatif untuk mengadakan siding serta memutuskan untuk memberikan mandate
kepada menteri kemakmuran rakyat yang membentuk PDRI (pemerintah darurat republik
Indonesia). Apabila PDRI gagal dibentuk di Sumatra maka agar a.amaramis, LN
palar, dan Dr sudarsono untuk membentuk PDRI di india.
Angresi militer belanda II mendapat
kecaman dunia internasional Burma(Myanmar) dan india memprakarsai
diselenggarakannya konferensi asia untuk Indonesia di new delhi –india tanggal
20-23 januari 1949. Agresi militer beanda II dihadapin oleh rakyat Indonesia
dengan penyerangan balik terhadap fasilitas komunikasi belanda. Puncak
penyerangan adalah serangan umum 1 maret 1949 telah sesuai dengan tujuan yaitu:
a) Internal
Ø Mendukung
secara perjuangan diplomatis
Ø Menumbuhkan
semangat perjuangan rakyat
b) Eksternal
ØMenunjukan kepada dunia internasional
bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan penyerangan
Ø
Mematahkan
moral pasukan beland
5. Perundingan roem reyen
Kecaman dunia semakin keras terhadap
agresi militer belanda II kepada Indonesia. PBB berusaha menyelesaikannya
melalui perundingan dengan mengganti PCITM(komisi tiga Negara) menjadi UNCI
(united national commission for Indonesia).
Atas prakarsa UNCI tersebut tanggal 7
mei 1949 tercapai persetujuan roem roten, delegasi Indonesia dipimpin oleh
moh.roem dan delegasi belanda dipimpin Dr.J.H royen. Dalam perundingan ini
Indonesia menyampaikan beberapa hal yaitu:
Ø Pemeritah
Indonesia mengeluarkan perinta penghentian perang gerilya
Ø
Pemerintah
Indonesia bersedia menghadiriri konferensi meja bundar
Ø
Bekerja
sama dengan menjaga perdamaian dan kesetabilitas perdamaian
Sedangkan
pihak belanda, menyampaikan pernyataannya yang isinya:
Ø
Menyetujui
pemerintah RI kembali ke Yogyakarta
Ø
Membebaskan
tawanan politik
Ø Menyetujui
RI sebagai bagian dari RIS
Ø
Segera
melaksanakan KMB
PENUTUP
Keanekaragaman budaya jangan
dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa
Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu
melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut. Di samping itu, dengan
mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah
sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa
yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman
kebudayaan tersebut.
Sikap
saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal
tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar.
Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari dengan rasa kesadaran yang
tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun. Dalam rangka pembinaan kebudayaan
nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan
daerah mempunyai kedudukan yang sangat penting.Untuk menyikapi keberagaman yang
ada kita harus saling menghormati antara satu denan yang lain agar tercipta
kedamaian, tidak ada perpecahan di antara kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
3. Sejarah Konflik
Indonesia vs Malaysia - Yafi Blog http://yafi20.blogspot.com/2012/07/sejarah-konflik-indonesia-vs-malaysia.html#ixzz2R5AH7wOI
4. http://saputraferdian93.blogspot.com/2013/04/keanekaragaman-bangsa-indonesia-dan.html,
http://permatasaridwinda.blogspot.com/p/konflik-indonesia-belanda.html